watch sexy videos at nza-vids!
+

PUTRI PANDAN BERDURI


Dahulu kala di Kepulauan Riau , hiduplah seorang Batin dari sekumpulan
Suku Laut di Pulau Lagoi.
Suatu hari Batin Lagoi sedang berjalan-jalan dipantai yang ditumbuhi semak-semak pandan yang lebat.
Ketika tengah asik berjalan menikmati pemandangan dan hawa sejuk angin pantai yang berhembus , tiba-tiba Batin Lagoi mendengar suara tangisan dari semak pandan yang lebat itu.
Batin Lagoi segera mencari asal suara tersebut , lalu betapa terkejutnya dia ketika melihat seorang bayi perempuan yang tergeletak di tengah semak pandan sambil menangis.
Batin Lagoi merasa iba dan segera membawa pulang bayi tersebut.
Bayi perempuan yang cantik itu dirawat seperti anak kandungnya sendiri dan diberi nama
Putri Pandan Berduri.

Batin Lagoi sangat menyayangi Putri Pandan Berduri dan merawatnya
bak seorang putri raja.
Segala keinginan Putri dituruti oleh Batin Lagoi.
Banyak inang disekeliling Putri yang siap melayani semua kebutuhan Putri Pandan Berduri.
Akan tetapi Putri Pandan Berduri bukanlah orang yang sombong.
Justru dia adalah putri yang halus tutur bahasanya , lemah-lembut serta baik budi pekertinya.
Batin Lagoi semakin menyayangi Sang Putri.

Pada suatu hari Putri Pandan Berduri sedang berjalan-jalan di tengah kampung menuju sebuah pasar dan bertemu dengan seorang nenek yang membawa kayu bakar.
Nenek tersebut kelihatan tua renta dan kepayahan membawa kayu bakar yang jumlahnya banyak sekali.
Putri Pandan Berduri lalu menghampiri si nenek dan bertanya :

"Kenapa nenek masih membawa kayu bakar sebanyak ini , padahal usia nenek sudah tua . . ?", tanya Putri Pandan.
Nenek tua itu berkata :
"Nona yang cantik . . .
nenek ini hidup sebatang kara , tidak ada sanak kelurga dan tidak ada yang membatu nenek...!!
", jawab si nenek tersebut.
"Kalo memang begitu keadaan nenek , terus kenapa nenek tidak meminta orang lain untuk membawa kayu bakar itu , nek..?", tanya Putri Pandan.
"Nenek masih kuat nona cantik . . !
Nenek tidak mau menggantungkan hidup pada siapapun.
Kita harus bekerja keras tiap hari , meski sebenarnya kebutuhan kita sudah cukup.
Tetapi ingat nona cantik . . .
harta yang melimpah akan habis suatu hari nanti jika kita hanya duduk diam menikmatinya dan tidak terus mencari nafkah..!
", jawab si nenek sambil tersenyum kepada Putri Pandan.

Perkataan si nenek telah menggerakkan hati Putri Pandan Berduri tentang salah satu dari sebuah arti hidup dan kerja keras untuk tetap bertahan hidup.

Sehingga ketika sampai dirumah , Putri Pandan meminta izin kepada Batin Lagoi untuk meninggalkan rumah sementara waktu karena Putri Pandan Berduri ingin belajar dari nenek tua yang telah ditemuinya.
Mendengar permintaan putrinya , Batin Lagoi merasa keberatan sebab mengkhawatirkan keselamatan Sang Putri.
Namun ,
Putri Pandan Berduri tetap bersikukuh untuk pergi dari rumah dan belajar kepada si nenek tersebut.

Akhirnya Batin Lagoi menyetujui permintaan putrinya.
Putri Pandan Berduri pergi dari rumah dengan membawa bekal pakaian sederhana sebagai ganti nanti jika sudah berada dirumah si nenek dan tidak ada seorang inang pun yang ikut bersamanya.

Tibalah Putri Pandan dirumah yang dituju dan si nenek terkejut mendengar permintaan Putri Pandan Berduri yang ingin tinggal bersamanya.
Namun si nenek tidak mencegah ataupun melarangnya dan tinggalah Putri Pandan Berduri dirumah nenek tersebut.

Hari demi hari Putri Pandan Berduri menolong pekerjaan si nenek.
Mulai dari mencari kayu di hutan untuk kemudian dijual dipasar ,
terus menanak nasi ,
membersihkan rumah berserta halaman ,
mencuci baju sendiri dan lain sebagainya.
Tapi Putri Pandan Berduri merasa senang dengan pekerjaannya walaupun dia terlihat sangat lelah.

Setelah beberapa lama tinggal dirumah si nenek , akhirnya Putri Pandan Berduri pulang kembali kerumahnya dengan bekal ilmu yang didapat selama tinggal bersama si nenek.
Putri Pandan Berduri menjadi seorang putri yang bijaksana , semakin baik budi pekertinya dan membantu ayahnya mencari nafkah.
Selama ini Putri Pandan Berduri tidak mengerti cara mencari nafkah ,
namun kini dia faham bahwa harus bekerja keras walaupun sudah hidup berkecukupan.
Kelembutan Putri Pandan Berduri ternyata telah memikat hati seorang pemuda bernama Jenang Perkasa.
Pemuda yang memiliki budi pekerti yang baik itu kemudian mendatangi Batin Lagoi dan bermaksud meminang Putri Pandan Berduri untuk di jadikan istrinya.

Akhirnya ,
mereka pun menikah dan hidup bahagia.
Pasangan suami istri ini menggantikan Batin Lagoi yang sudah mangkat dan melahirkan keturunan yang menjadi cikal-bakal penduduk Pulau Bitan.

Cerita rakyat Melayu ini menceritakan tentang Batin Lagoi yang menemukan Putri Pandan Berduri dan keinginan Putri untuk belajar kepada seorang nenek sederhana.


Silahkan Komentar
No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP