watch sexy videos at nza-vids!
+

TUKANG BATU dan ROH GUNUNG


Dahulu kala hiduplah seorang tukang batu.
Tiap hari ia pergi ke gunung dan memotong batu besar yang ada disana.
Ia sangat terampil dan tahu jenis batu yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan.
Hasil karya yang diciptakannya sangat bagus hingga ia memiliki banyak pelanggan yang memesan berbagai peralatan dari batu.

Tukang batu itu hidup bahagia dan berkecukupan.
Ia tidak pernah menginginkan lebih dari yang telah dimilikinya.

Di gunung itu tinggal Roh yang kadang-kadang terlihat oleh orang-orang.
Roh itu sering membantu orang menjadi kaya dan makmur.
Akan tetapi ,
tukang batu itu tidak pernah melihat roh tersebut dan tidak mempercayai cerita orang-orang tentang roh itu.

Pada suatu hari tukang batu mengantarkan pesanan ke sebuah rumah seseorang yang kaya raya.
Di dalam rumah orang kaya itu , ia melihat banyak barang yang indah dan mewah , yang tidak pernah di impikannya.

Kemudian ketika pada suatu hari ia berangkat ke gunung untuk mencari batu yang diperlukan , tiba-tiba ia merasa lelah dari pekerjaan yang dirasakannya kian berat.
Akhirnya ia pun duduk beristirahat sambil melamun dan berkata pada diri sendiri.
"Seandainya aku kaya raya ,
tempat tidurku empuk dan berlapis kain sutera ,
betapa bahagianya aku...!!
", gumannya dalam hati.
"Keinginanmu dikabulkan . . !
Sekarang kau kaya raya . . !
", tiba-tiba sebuah suara menjawab.
Tukang batu itu memandang ke sekelilingnya ,
menoleh kesana-kemari ,
tetapi tidak melihat orang lain.
"Aaachh . . .
cuma khayalanku saja . . !?
", katanya dalam hati yang menghibur diri.

Akhirnya batu yang diperlukan sudah dapat.
Ia membenahi peralatannya dan pulang.
Ketika tiba di depan rumah kecilnya ,
ia sangat terkejut karena rumahnya telah berubah menjadi gedung yang mewah.
Ia masuk rumahnya dan melihat perabotan yang sangat indah.
Tempat tidurnya juga indah seperti yang di impikannya.
Sejak saat itu , ia sangat bahagia dan melupakan kehidupan lamanya.

Musim panas telah tiba.
Matahari bersinar terik setiap hari.

Pada suatu siang ,
tukang batu merasa kepanasan ,
maka ia pun keluar rumah dan melihat-lihat jalan di depan rumahnya.
Sebuah kereta mewah lewat ditarik oleh para pelayan berpakaian seragam.
Di dalam kereta itu duduk seorang pangeran.
Seorang pelayan membawa payung keemasan untuk melindungi pangeran dari terik matahari.

Tukang batu memandangi kereta tersebut hingga lenyap di belokan jalan.
"Oh , andai saja aku pangeran ,
naik kereta dan dipayungi dengan payung emas ,
alangkah bahagianya . . ! ?
", katanya dalam hati.

Tiba-tiba ia menjadi seorang pangeran.
Ia di kelilingi pelayan yang mengiringi keretanya ,
memayungi ,
serta melayaninya.
Namun ia kemudian menyadari ,
meski dilindungi payung ,
kulitnya makin hari kian cokelat hingga ia berteriak ,
"Matahari lebih hebat dariku ,
aku mau jadi matahari saja . . !
", teriaknya.

Sekali lagi keinginannya terpenuhi ,
dari pangeran berubah menjadi matahari.
Ia sangat bangga.
Sekuat tenaga ia menyorotkan sinar ke bumi hingga rumput layu dan wajah orang-orang menjadi cokelat.
Namun ia menjadi bosan dengan kekuatannya sendiri.
Apalagi ketika awan menutupi wajahnya dan menghalangi sinarnya ke bumi.
"Jadi awan itu lebih hebat dariku . . ?
Aku ingin jadi awan . . !
", katanya.

Jadilah ia awan.
Ia menangkap sinar matahari hingga tidak dapat mencapai bumi.
Rumput serta tumbuhan menjadi hijau dan segar.
Kemudian ia mencurahkan hujan terus menerus hingga sungai meluap.
Sawah-sawah tergenang dan tanaman pada terbenam air.
Namun ,
ada satu yang tidak bergeming yaitu batu besar di gunung.
"Ooh , jadi batu itu lebih hebat dariku..?
Mengapa aku tidak menjadi batu saja..!!?
", katanya lagi.

Tiba-tiba awan itu jatuh ke tanah dan berubah menjadi batu gunung yang besar.
Ia sangat senang dan bangga.
Sekarang ia yang paling hebat . . !

Pada suatu hari ia mendengar suara ketukan berulang-ulang dan merasa kakinya tergelitik.
Kemudian ia melihat seorang tukang batu yang lain menancapkan pahat di kakinya dan mengetuk pahat itu dengan palu.
Ia ketakutan melihat sebongkah batu besar jatuh dari kakinya.
"Wadaoow , lama-lama tubuhku bisa habis..!
Manusia ternyata lebih hebat dariku.
Seandainya aku menjadi manusia . . ?
", katanya dalam hati lagi.
"Keinginanmu dikabulkan . . .
Jadilah kau manusia . . !
", jawab roh gunung sama seperti sebelumnya.

Jadilah ia manusia kembali ,
menjadi tukang batu yang tempat tidurnya keras dan ia hanya memiliki makanan secukupnya.
Tapi ia sudah puas , tak pernah lagi menginginkan lebih dari yang di milikinya.
Tidak ingin menjadi sesuatu atau seseorang yang bukan dirinya.
Ia bahagia dan tak pernah mendengar suara Roh Gunung lagi.


Silahkan Komentar
No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP