Alkisah, pada dahulu kala terdapat
sebuah Kerajaan besar yg bernama
Prambanan. Rakyaknya hidup
tenteram dan damai. Tetapi, apa
yg terjadi kemudia . . ?
Kerajaan Prambanan diserang dan
dijajah oleh negeri Pengging.
Ketenteram Kerajaan menjadi
terusik. Para tentara tidak mampu
menghadapi serangan pasukan
Pengging. Akhirnya, kerajaan
Prambanan dikuasai oleh Pengging
dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso.
Bandung Bondowoso seorang yg suka memerintah dgn kejam.
"Siapapun yg tidak menuruti perintahku, akan dijatuhi hukuman berat . . !", ujar Bandung Bondowoso pada rakyatnya.
Bandung Bondowoso adalah seorang yg sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak berapa lama berkuasa, Bandung Bondowoso suka mengamati gerak gerik Loro Jonggrang, Puteri Raja Prambanan yg cantik jelita.
"Cantik nian putri itu. Aku ingin dia menjadi Permaisuriku", pikir Bandung Bondowoso.
Esok harinya, Bandung Bondowoso mendekati Loro Jonggrang.
"Kamu cantik sekali, maukah kau menjadi Permaisuriku . . ?" tanya Bandung Bondowoso kepada Loro Jonggrang.
Loro Jonggrang tersentak mendengar pertanyaan Bandung Bondowoso.
"Laki laki lancang sekali, belum kenal dgn ku langsung menginginkanku menjadi permaisurinya" ujar Loro Jonggrang dalam hati.
"Apa yg harus aku lakukan . . ?" Loro Jonggrang menjadi kebingungan.
Pikirannya berputar putar. Jika ia menolak maka Bandung Bondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat Prambanan. Untuk mengiyakannya pun tidak
mungkin, karena Loro Jonggrang
memang tidak suka dgn Bandung
Bondowoso.
"Bagaimana Loro Jonggrang . . ?"
desak Bondowoso. Akhirnya Loro
Jonggrang mendapatkan ide.
"Saya bersedia menjadi istri tuan,
tetapi ada syaratnya" katanya.
"Apa syaratnya . . ? Ingin harta yg
berlimpah . . ? Atau istana yg
megah . . ?"
"Bukan itu tuanku . . ?" kata Loro
Jonggrang.
"Saya minta dibuatkan candi,
jumlahnya harus seribu buah . . !"
"Seribu buah . . ?" teriak Bondowoso.
"Ya, dan candi itu harus selesai dalam waktu semalam."
Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, bibirnya bergetar menahan amarah. Sejak saat itu Bandung Bondowoso berfikir bagaimana caranya membuat 1000candi. Akhirnya ia bertanya kepada penasehatnya.
"Saya percaya tuanku bisa membuat candi tersebut dgn bantuan jin" kata penasehat.
"Ya, benar juga usulmu, siapkan peralatan yg kubutuhkan . . !"
Setelah perlengkapan disiapkan, Bandung Bondowoso berdiri didepan altar batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar lebar.
"Pasukan jin, bantulah aku . . !" teriaknya dgn suara menggelegar.
Tak lama kemudian, langit menjadi gelap. Angin menderu deru. Sesaat kemudian, pasukan jin sudah mengerumuni Bandung Bondowoso.
"Apa yg harus kami lakukan tuan?" tanya pemimpin jin.
"Bantu aku membangun seribu candi" pinta Bandung Bondowoso.
Para jin segera bergerak kesana kemari, melaksanakan tugas masing masing. Dalam waktu singkat bangunan candi sudah tersusun hampir mencapai seribu buah. Sementara itu diam diam Loro
Jonggrang mengamati dari
kejauhan. Ia cemas, mengetahui
Bondowoso dibantu oleh pasukan jin.
"Wah, bagaimana ini . . ?" ujar Loro Jonggrang dalam hati.
Ia mencari akal. Para dayang kerajaan di suruhnya berkumpul dan
ditugaskan mengumpulkan jerami.
"Cepat bakar semua jerami itu . . !" perintah Loro Jonggrang.
Sebagaian dayang lainnya disuruhnya
menumbuk lesung. Dung dung dung, semburat warna merah memancar ke langit dgn di iringi suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar yg menyingsing.
Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing.
"Wah, matahari akan terbit" seru jin.
"Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita di hanguskan matahari" sambung jin yg lain.
Para jin tersebut berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Bandung Bondowoso sempat heran melihat kepanikan pasukan jin.
Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ke tempat candi.
"Candi yg kau minta sudah berdiri."
Loro Jonggrang segera menghitung jumlah candi itu. Ternyata jumlahnya hanya 999 buah.
"Jumlahnya kurang satu . . !" seru Loro Jonggrang.
"Berarti tuan telah gagal memenuhi syarat yg saya ajukan."
Bandung Bondowoso terkejut mengetahui kekurangan itu. Ia menjadi sangat murka.
"Tidak mungkin . . ?" kata Bondowoso sambil menatap tajam pada Loro Jonggrang.
"Kalau begitu kau saja yg melengkapinya . . !" katanya sambil mengarahkan jarinya pada Loro Jonggrang. A j a i b . . !
Loro Jonggrang langsung berubah
menjadi patung batu.
Sampai saat ini candi candi tersebut
masih ada dan disebut candi Loro
Jonggrang. Karena terletak di
wilayah Prambanan, Jawa Tengah.
Candi Loro Jonggrang dikenal
sebagai "Candi Prambanan". . ! Catatan ;
[-Terkadang yg kita dapatkan tidak
sesuai dgn yg kita harap dan inginkan.
Seperti Bandung Bondowoso dan
Loro Jonggrang, dari cerita tersebut
masing masing tidak mendapatkan apa yg mereka inginkan . . !
Lebih baik "nrimo ing pandum". . !-]
Silahkan Komentar
No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..! Jombang Gudo - PP