watch sexy videos at nza-vids!
+

LEGENDA DANAU TOBA

Di Sumatera Utara terdapat danau
yg sangat besar dan di tengah tengah
danau tersebut, terdapat sebuah
pulau. Danau itu bernama
"Danau Toba", sedangkan pulau
ditengahnya dinamakan
"Pulau Samosir". Konon, , ,

[hehehehehe mulai dongeng maneh]

Konon, danau tersebut berasal dari
kutukan Dewa.
Di sebuah desa, di wilayah Sumatera, hiduplah seorang petani.
Ia seorang petani yg rajin bekerja
walaupun lahan pertaniannya tidak
luas, tetapi ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yg tidak kenal lelah. Sebenarnya usia petani itu sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian.

[belon ada jodoh kaleeee..hehehehe]

Di suatu pagi hari yg cerah, petani itu memancingkan ikan di sungai.
"Mudah mudahan hari ini aku mendapat ikan yg besar", guman petani tersebut dalam hati.
Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan yg cukup besar. Ia takjub melihat warna sisik ikan yg indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yg menakjubkan.
"Tunggu, aku jangan dimakan . . ! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak memakanku . . !"
Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yg di tangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yg cantik jelita.

[kalo lagu dewi yull : mimpikah diriku, melihat dirimu . . ?..hehehe berhubung ini seorang petani bukan penyanyi . . . maka . . .]

"Bermimpikah aku . . ?", guman petani.
"Jangan takut pak, aku juga manusia
seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu, karena telah
menyelematkan aku dari kutukan
Dewata . . !", kata gadis itu.
"Namaku Putri, aku tidak keberatan
untuk menjadi istrimu . . !", kata gadis itu seolah mendesak.
Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yg telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal usul Putri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar, maka akan terjadi petaka yg dasyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama
petani tersebut.
"Dia mungkin bidadari yg turun dari langit . . ?", guman mereka.
Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yg baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dgn mengolah sawah dan ladangnya secara tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani dapat hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yg dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani.
"Aku tahu, petani itu pasti memelihara makhluk halus", kata seseorang kepada temannya.
Hal itu sampai ke telinga petani dan Putri. Namun, mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja. Setahun kemudian, kebahagian petani dan Putri bertambah, karena istri petani melahirkan seorang bayi laki laki. Ia diberi nama Putra.

Kebahagian mereka tidak membuat
mereka jadi lupa diri. Putra tumbuh
menjadi anak manis tetapi
agak nakal. Ia mempunyai satu
kebiasaan yg membuat heran kedua
orang tuanya, yaitu selalu merasa
lapar. Makanan yg seharusnya
dimakan bertiga, dapat dimakannya
sendiri. Lama kelamaan, Putra selalu membuat jengkel ayahnya.
Jika disuruh membantu pekerjaan
orang tua, ia selalu menolak. Istri
petani selalu mengingatkan petani
agar bersabar atas ulah anak mereka.
"Ya, aku akan bersabar. Walau bagaimanapun dia itu anak kita", kata petani kepada istrinya.
"Syukurlah, kanda berpikir seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yg baik", puji Putri kepada suaminya.
Memang betul kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh petani itu. Pada suatu hari, Putra mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman kesawah dimana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putra tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar.

[kalo bang hj. Rhoma : sekian lamaaa, aku menunggu untuk kedatangamu . . . Hehehehe petani bukan penyanyi]

Setelah sekian lama menunggu. Lalu petani itu langsung pulang kerumah. Dilihatnya Putra sedang bermain bola.

[hehehehe kayak ronaldo]

Petani menjadi marah, sambil menjewer kuping anaknya
"Anak tidak tahu diuntung . . ! Tak tahu diri . . ! Dasar anak ikan . . !" umpat si petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan
kata katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak.

Dari bekas pijakan kaki anaknya,
tiba tiba menyemburlah air yg sangat deras dan semakin deras.
Desa petani dan desa sekitarnya
terendam semua. Air meluap sangat
tinggi dan luas, sehingga membentuk
sebuah telaga. Dan akhirnya
membentuk sebuah danau.
Danau itu akhirnya dikenal dgn nama
"Danau Toba". Sedangkan pulau kecil ditengahnya, dikenal dgn nama
"Pulau Samosir". . . ! !

Catatan :
[dalam bhs jawa :
"Lati, Pakati, Nyawiji" yg artinya
kata, perbuatan, jadi satu.
Secara harfiah, apa yg kita ucapin
harus sesuai dgn yg kita lakukan. Apalagi sebuah Janji - ].

Silahkan Komentar

No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP