watch sexy videos at nza-vids!
+

LEGENDA MALIN KUNDANG

Pada suatu waktu , hiduplah sebuah
keluarga nelayan di pesisir pantai
wilayah Sumatera.
Keluarga tersebut terdiri dari ayah , ibu , dan
seorang anak laki laki yg diberi
nama Malin Kundang.
Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan , sang ayah memutuskan
untuk mencari nafkah di negeri
seberang dengan mengarungi lautan yang luas.
Seminggu , dua Minggu , sebulan , dua Bulan , bahkan sudah berganti tahun , ayah Malin Kundang tidak juga kembali ke kampung halamannya.
Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.

Malin Kundang termasuk anak yg cerdas tetapi sedikit nakal.
Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu.
Suatu hari , ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu.
Luka tersebut menjadi berbekas di lengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa ,
Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya.
Ia berfikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman , ia sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin Kundang tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya.
Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Dan ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang.
Tetapi karena Malin Kundang terus mendesak , maka ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati.


Setelah mempersiapkan bekal dan
perlengkapan secukupnya, Malin Kundang segera menuju ke
Dermaga dgn diantar oleh ibunya.

"Anakku, jika engkau sudah berhasil
dan menjadi orang yg berkecukupan,
jangan lupa dgn ibumu dan kampung
halaman-mu ini, nak . . !"
ujar ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.

Di tengah perjalanan, tiba tiba kapal
yg di naiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Semua dagangan
para pedagang yg berada di kapal
dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yg berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin Kundang segera bersembunyi disebuah ruang kecil yg tertutup oleh kayu.
Malin Kundang terkatung katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yg ditumpanginy terdampat disebuah pantai.
Dengan sisa tenaga yg ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yg terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yg menimpanya. Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yg sangat subur.
Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin Kundang lama kelamaan berhasil menjadi seorang yg kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dgn anak buah yg jumlahnya lebih dari
100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

+
Berita tentang Malin Kundang yg
telah menjadi kaya raya dan telah
menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil.
Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke Dermaga,
menantikan anaknya yg mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dgn kapal yg besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yg banyak.
Ibu Malin Kundang yg setiap hari
menunggu anaknya, melihat kapal yg sangat indah itu, masuk ke pelabuhan.
Ia melihat ada 2 orang yg sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalo yg sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.
Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia di sambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka di lengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yg ia dekati adalh Malin Kundang.

"Malin Kundang, anakku.
Mengapa engkau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar . . ?" katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Tapi apa yg terjadi kemudian ..?
Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku," kata Malin Kundang pada ibunya.

Malin Kundang pura pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yg sudah tua dan menggunakan baju compang camping.

"Wanita itu ibumu . . ?", tanya istri Malin Kundang.

"Tidak, ia hanya seorang pengemis yg pura pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku . . !" sahut Malin Kundang kepada istrinya.


Mendengar pernyataan dan
diperlakukan semena mena oleh
anaknya, ibu Malin Kundang sangat
marah. Ia tidak menduga anaknya
menjadi anak durhaka. Karena
kemarahannya yg memuncak, ibu
Malin Kundang menengadahkan
tangannya sambil berkata :

"Oh Tuhan, kalo benar ia anakku,
aku sumpahi dia menjadi sebuah
batu . . !"

Tidak berapa lama kemudian angin
bergemuruh kencang dan badai
dasyat datang menghancurkan kapal
Malin Kundang. Setelah itu tubuh
Malin Kundang perlahan menjadi
kaku dan lama kelamaan akhirnya
berbentuk menjadi sebuah
"batu" karang.



Catatan :
"Jadi anak itu harus berbakti pada orang tua . . !
Sejelek dan sebejat apapun mereka,
mereka adalah tetap orang tua kita,
yg telah melahirkan dan membesarkan kita. . !
Jangan sampai jadi
"Anak Durhaka" . . ! - "

Hokeh, waktunya komentar. . !
Silahkan Komentar

No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP