watch sexy videos at nza-vids!
+

NABI LUTH AS


Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim.
Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim.
Ia beriman kepada ayah saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik.
Binatang ternaknya berkembang biak hingga dalam waktu yang singkat jumlah yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan.
Akhirnya perkongsian {kerja sama} Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternak serta harta milik perusahaan mereka di bagi.
Dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim. Luth pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.

-» Nabi Luth Diutus Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum ;


Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya ,
rusak mentalnya ,
tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab.
Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka.
Pencurian dan perampasan harta merupakan kejadian sehari-hari , dimana yang kuat menjadi berkuasa , sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang.
Maksiat yang paling menonjol , yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks dikalangan lelaki dan lesbian dikalangan wanitanya.
Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela didalam masyarakat , sehingga itupun merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.

Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka.
Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya , jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat.
Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok
maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji para lelaki disitu.
Begitu juga sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda
maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya.

Kepada masyarakat yang sudah runtuh moralnya hingga sedemikian rupa dan sedemikian parah penyakit sosialnya ,
diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan RasulNya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,
kejahilan dan kesesatan , untuk membawa mereka kejalan yang bersih , bermoral dan berakhlak mulia.
Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah. Meninggalkan kebiasaan mungkar , menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan.
Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar.
Allah tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang merupakan sifat dan tabiat binatang , yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal sholeh akan diganjar dengan surga diakherat , sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan dibalas dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.

Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis yaitu lelaki dan wanita.
Juga kepada mereka diberi nasehat dan anjuran , supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan , perompakan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka yg terutama mereka lakukan kepada pengunjung yang datang ke Sadum.
Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri , karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri , sehingga masing-masing dari mereka tidak akan merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.
Ia tidak henti-hentinya menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara perseorangan mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada Allah ,
menyembahNya ,
melakukan amal sholeh
dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar.
Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah sangat berakar didalam pergaulan hidup mereka.
Pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka , maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur didalam hati dan fikiran mereka , yg berlalu bagaikan sebuah teriakan di tengah-tengah padang pasir.
Telinga-telinga mereka sudah menjadi peka terhadap ajaran-ajaran Nabi Luth ,
sedang hati dan fikiran mereka sudah tertutup , tersumbat rapat oleh ajaran-ajaran syaitan dan iblis.

Akhirnya kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan nasehat-nasehat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusiran dirinya dari Sadum bersama semu keluarganya.
Dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi bahwa masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka.
Dan juga untuk meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran adalah menyia-nyiakan waktu.
Obat satu-satunya , menurut fikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak yang sudah parah itu , agar tidak menular kepada tetangga-tetangga dekatnya adalah dengan membasmikan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap sifat keras kepala mereka. Juga sebagai hukuman dan pelajaran untuk umat-umat disekelilingnya.
Beliau memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi pelajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka diakherat kelak.

-» Para Malaikat
{tamunya Nabi Ibrahim}
Bertamu Kepada Nabi Luth

Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Dikirimkanlah kepadanya tiga malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq , dan memberitahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum.
Dalam kesempatan pertemuan itu , Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab kepada kaum Sadum ditunda. Barangkali mereka masih bisa sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar.
Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim memohon agar anak saudaranya , Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sadum. Permintaan itu oleh para malaikat diterima dan dijamin bahwa Luth berserta keluarganya tidak akan terkena azab.

Para malaikat itu sampai ke Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan , bertubuh yang elok dan bagus.
Dalam perjalanan , ketika mereka hendak memasuki kota , mereka bertemu dengan seorang gadis yang cantik dan ayu , yg sedang mengambil air dari sebuah perigi.
Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis bolehkah mereka datang ke rumahnya sebagai tamu.
Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya.
Maka ditngglkanlah para remaja itu oleh si gadis.
Si gadis pulang ke rumah dgn cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya.

Si ayah yaitu Nabi Luth sendiri mendengar laporan puterinya menjadi binggung jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu.
Namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan dan kece akan mengundang risiko gangguan , baik kepadanya maupun kepada tamu-tamunya itu. Gangguan dari kaumnya yang tergila-gila oleh remaja-remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajah elok.
Sedangkan jikalau hal yang demikian itu terjadi , ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya.
Padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus akan maksiat itu.

Setelah timbang punya timbang dan fikir punya fikir , akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat dari keputusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya.
Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti dipinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth berucap dan berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan tamunya , jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya.
Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu.
Terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ada tamu terdiri dari remaja-remaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar homoseks.

Terjadilah apa yang dikhwaatirkan oleh Nabi Luth.
Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja dirumah Luth , berdatangan mereka kerumahnya untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya.
Nabi Luth tidak membuka pintu untuk mereka dan berseru agar mereka kembali kerumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh ,
yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan.
Mereka diberi nasehat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu ,
yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam.
Dimana Tuhan telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi.
Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada istri-istri mereka ,
meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh ,
sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah.

Seruan dan nasehat Nabi Luth tidak didengar , dihiraukan dan dipedulikan. Mereka bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela.
Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya : "Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu kedalam.
Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongan.
Maka aku merasa sangat kecewa , bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri
".

Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu segera mengenalkan diri darinya dan memberi identitasnya ,
{KTP malaikat - maaf cuma bercanda} dilanjut ya
bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Kepada Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk.
Namun malangnya ketika pintu dibuka dan para penyerbu melangkahkan kaki untuk masuk ,
tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu.
Mereka mengusap-usap mata , tetapi ternyata sudah menjadi buta.

Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau , berbentur antara satu dengan lain dan berteriak bertanya-tanya apa gerangan yang menjadikan mereka buta secara mendadak.
Para malaikat itu Berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersama keluarganya , karena waktunya telah tiba untuk azab Allah yang akan ditimpakan.
Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar selama perjalanan ke luar kota jangan seorangpun dari mereka menoleh kebelakang.

Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam , bersama keluarganya terdiri dari seorang istri dan dua puterinya berjalan dgn cepat menuju keluar kota , tidak menoleh kekanan maupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.
Akan tetapi si istri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya. Dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa kepada kaumnya , seakan-akan menragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri.
Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum , sewaktu fajar menyingsing , bergetarlah bumi dengan dahsyatnya dibawah kaki rakyat Sadum , tidak terkecuali istri Nabi Luth yang munafik itu.
Getaran itu melebihi suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu "sijil" yang menghancurkan dengan cepat kota Sadum berserta semua pemghuninya.
Demikianlah mukjizat dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pelajaran dan contoh bagi hamba-hambaNya yang mendatang.

Catatan :
Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran
terdapat pada 85ayat dalam 12surah.

Diantaranya :
Surah "Al-Anbiyaa" ayat74 dan ayat75 .
Surah "Asy-Syu'ara" ayat160 hingga ayat175 .
Surah "Hud" ayat77 hingga ayat83 .
Surah "Al-Qamar" ayat33 hingga ayat39 .
Dan Surah "At-Tahrim" ayat 10 .


Silahkan Komentar
No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP