watch sexy videos at nza-vids!
+

NABI YAHYA AS


Nabi Yahya adalah putra dari nabi Zakaria.
Nabi Zakaria sadar dan tahu bahwa keluarga besarnya ,
baik saudara-saudaranya ,
sepupu-sepupunya , atau anak-anak saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Isra'il yang tidak segan-segan melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat.
Itu semua karena iman dan rasa keagamaan mereka belum meresap betul di dalam hati mereka , hingga dengan mudah mereka tergoda atau terjerumus ke dalam lembah kemungkaran serta kemaksiatan.
Zakaria khawatir jika ajalnya tiba dan meninggalkan mereka tanpa seorang pewaris yang dapat melanjutkan pimpinan atas kaumnya , bahwa mereka akan makin rusak atau makin berani melakukan kejahatan serta kemaksiatan.
Bahkan ada kemungkinan mereka mengadakan perubahan di dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum-hukum agama.

Kekhawatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria.
Disamping rasa sedih hatinya bahwa ia sejak menikah hingga mencapai usia 90tahun ,
Tuhan belum mengkaruniai anak kepadanya yang ia idam-idamkan untuk menjadi penggantinya memimpin dan mengimami Bani Isra'il.
Ia agak terhibur dari rasa sedih dan kekhawatirannya semasa ia bertugas memelihara serta mengawasi Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri.
Akan tetapi ,
rasa sedihnya dan keinganannya yang kuat untuk mendapatkan keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan di mihrabnya Maryam.
Ia berfikir di dalam hatinya bahwa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah.
Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan tidak berusaha.
Pasti Dia pula berkuasa memberinya keturunan , bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.

Pada suatu malam yang sudah larut , duduklah Zakaria di mihrabnya mengheningkan cipta , memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat dan berdoa dengan khusyuk serta keyakinan yang bulat.
Dengan suara yang lemah-lembut berucaplah ia dalam doanya : "Ya Tuhanku , berikanlah aku seorang putra yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagaian dari keluarga Ya'qub , yang akan meneruskan pimpinan serta tuntunanku kepada Bani Isra'il.
Aku khawatir bahwa sepeninggalanku nanti , anggota-anggota keluargaku akan kembali rusak aqidah dan imannya jika aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku.
Ya Tuhanku ,
tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban ,
sedang istriku adalah seorang perempuan yang mandul ,
namun kekuasaanMu adalah diatas segala kekuasaan serta aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadaMu ,
memohon rahmatMu ,
mengkaruniai aku seorang putra yang sholeh ,
yang Engkau ridhoi
".

Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria : "Hai Zakaria ,
Kami memberi kabar gembira kepadamu.
Kamu akan mendapatkan seorang putra bernama Yahya yang sholeh ,
yang membenarkan kitab-kitab Allah ,
menjadi pemimpin yang di ikuti ,
bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan Syaitan serta akan menjadi seorang Nabi
".

Zakaria berkata : "Ya Tuhanku , bagaimana aku akan mendapatkan anak..?
Sedangkan istriku adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya
".
Allah menjawab dengan firmanNya : "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagiKu.
Tidakkah Aku telah ciptakan engkau padahal engkau diwaktu itu belum ada sama sekali..?
".
Zakaria berkata : "Ya Tuhanku , berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung".
Allah berfirman : "Tandanya adalah engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat.
Dan sebutlah namaKu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang juga pagi hari
".

Nabi Yahya bin Zakaria tidak banyak dikisahkan oleh Al-Qur'an kecuali bahwa ia diberi ilmu dan hikmah selagi masih anak-anak.
Ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan bukanlah orang yang sombong durhaka.
Ia terkenal cerdik pandai ,
berfikiran tajam ,
sangat tekun beribadah yang dilakukan siang-malam sehingga berpengaruh pada kesehatan badannya serta menjadikanya kurus kering , wajahnya pucat dan matanya cekung.

Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim ,
menguasai soal-soal agama ,
hafal kitab Taurat sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama.
Ia memiliki keberanian dalam mengambil keputusan ,
tidak takut dicerca orang dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran serta melawan kebathilan.

Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertobat.
Dan sebagai tanda taubatnya ,
mereka dipermandikan {dibaptiskan} di sungai Jordan.
Yang mana kebiasaan ini hingga sekaran berlaku di kalangan orang-orang Kristian.
Karena nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara itu , maka ia dijuluki
"Yahya Pembaptis".
catatan : Dalam versi Kristian juga ada nabi Yahya , tetapi menjadi Yohanes dalam "Perjanjian Baru".
Kurang lebih seperti itu..?


-ยป Yahya Wafat


Pada masa nabi Yahya ,
dikisahkan bahwa penguasa Palestin yang bernama Herodus ,
ia mencintai anak saudaranya sendiri bernama Herodia ,
seorang gadis yang cantik ,
ayu , bertubuh lampai dan ramping.
Herodus ingin menikahinya dan sang gadis berserta ibunya juga seluruh anggota kelurga menyetujui rencana pernikahan itu.
Namun ,
nabi Yahya menentangnya dan mengeluarkan fatwa bahwa pernikahan itu tidak boleh dilaksanakan karena bertentangan dengan Syariat Musa yang mengharamkan seseorang menikahi anak saudaranya sendiri.

Berita rencana pernikahan Herodus dan Herodia serta fatwa nabi Yahya yang melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota , menjadi perbincangan orang di segala tempat dimana orang berkumpul.
Herodia ,
si gadis cantik calon istri itu merasa sedih bercampur marah terhadap nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa mengharamkan pernikahannya dengan bapak saudaranya sendiri.
Fatwa yang telah membawa reaksi dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas.
Ia khawatir bahwa bapak saudaranya , Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa nabi Yahya itu dan terpaksa membatalkan pernikahan yang sudah dinanti-nanti serta di idam-idamkan.
Bahkan ia sudah menyiapkan segala sesuatu seperti pakaian maupun peralatan yang diperlukan untuk pesta pernikahan yang telah disepakati itu.

Menghadapi fatwa nabi Yahya dan reaksi masyarakat itu , Herodia tidak tinggal diam.
Ia dengan bersenjatakan kecantikan dan parasnya yang ayu itu , berusaha mempengaruhi bapak saudaranya , calon suaminya agar rencana pernikahan dilaksanakan menurut rencana.
Dengan merias diri dan berpakaian yang merangsang , ia pergi mengunjungi bapak saudaranya , Herodus yang sedang dilanda mabuk asmara.
Bertanya Herodus kepada anak saudaranya , calon istrinya yang nampak lebih cantik daripada biasanya : "Hai manisku , apakah yang dapat aku lakukan untukmu..?
Katakanlah ,
aku akan patuhi segala permintaanmu..?
Kedatanganmu kemari pada saat ini tentu di dorong oleh sesuatu hajat yang mendesak , yang ingin engkau sampaikan kepadaku.
Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu , hai sayangku , aku akan siap melayani segala keperluan dan keingananmu
".

Herodia menjawab : "Bila Tuan Raja berkenan , maka aku hanya mempunyai satu permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini.
Permintaanku yang tunggal itu adalah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah mengacaukan rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja serta namaku sekeluarga di segala tempat juga penjuru.
Supaya dia dipenggal kepalanya.
Alangkah puasnya hatiku dan besarnya rasa terima kasihku , jika Tuanku berkenan meluluskan permintaanku ini
".

Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan serta keelokan Herodia , tidak berkutik menghadapi permintaan calon istrinya itu.
Ia tidak dapat berbuat lain , selain tunduk kepada keinginan Herodia dengan mengabaikan suara hati nurani atau panggilan akal sehatnya.
Demikianlah ,
maka tiada berapa lama dibawalah kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakan didepan kesayangannya , Herodia yang tersenyum tanda gembira serta puas hati bahwa hasratnya membalas dendam terhadap Yahya telah terpenuhi , juga rintangan utama yang akan menghalangi rencana pernikahannya telah tersingkirkan.
Tetapi ,
karena perbuatannya itu telah menurunkan laknat Tuhan atas dirinya ,
diri Rajanya ,
dan Bani Isra'il seluruhnya.

Kisah Nabi Yahya Yang Terdapat
Dalam Al-Qur'an Adalah
Surah Maryam Ayat 2 - 15.
Surah Ali-Imran Ayat 38 - 41.
Surah Al-Anbiya' Ayat 89 - 90.



Silahkan Komentar
No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP