watch sexy videos at nza-vids!
+

NABI ZAKARIA AS


Sulit untuk mencari data yang lengkap tentang nabi Zakaria.

Masa yang di alami oleh nabi Zakaria adalah masa yang aneh , dimana banyak hal yang berlawanan , yang berhadap-hadapan dan saling bertentangan serta terlibat pertarungan yang tak pernah padam.
Keimanan kepada Allah SWT bercahaya di masjid yang besar yaitu Baitul Maqdis , sedangkan kebohongan memenuhi pasar-pasar Yahudi yang bersebelahan dengan masjid itu.
Sudah menjadi tradisi dunia bahwa segala sesuatu yang bertentangan pasti saling berhadapan , seperti kebaikan dengan kejahatan , cahaya dengan kegelapan , para nabi dengan para pembangkang , dan lain sebagainya.
Semua itu untuk mempertahankan kehidupan.

Dimasa yang kuno itu terdapat seorang Nabi dan seorang Alim yang besar.
Nabi tersebut adalah Zakaria , sedangkan seorang alim besar yang Allah memilihnya untuk sholat ditengah-tengah manusia adalah Imran.
Istri Imran sangat berharap untuk dapat melahirkan anak.
Pada saat itu , dikala pagi sedang menyelimuti kota , keluarlah istri Imran untuk memberi makan pada burung.
Ia melihat pemandangan yang ada disekitarnya dan mulai merenungkannya.
Disana terdapat seekor burung sedang memberi makan dan memberi minum anaknya dengan cara menyuapinya.
Burung itu melindungi anaknya dibawah sayapnya karena khawatir dari kedinginan.
Ketika melihat pemandangan itu , istri Imran berharap agar Allah SWT memberinya anak.
Ia mengangkat tangannya dan mulai berdoa agar Allah menganugrahi seorang anak lelaki.

Allah SWT mengkabulkan doanya dan pada suatu hari , ia merasa sedang hamil lalu kegembiraan menyelimutinya kemudian bersyukur kepada Allah , "Ya Tuhanku , sesungguhnya aku telah bernazar kepada Engkau bahwa anak yang ada dalam kandunganku kelak akan menjadi anak yang sholeh dan berkhidmat di Baitul Maqdis.
Ya Tuhanku , terimalah nazarku ini karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
".

-» Kelahiran Maryam


Istri Imran ,
telah bernazar agar anaknya menjadi pembantu di masjid sepanjang hidupnya , yang mengabdi kepada Allah SWT dan mengabdi kepada rumahNya.
Lalu tibalah hari kelahiran.
Istri Imran melahirkan seorang anak perempuan yang membuatnya terkejut karena ia menginginkan seorang anak lelaki yang dapat mengabdi pada masjid dan beribadah didalamnya.
Meskipun anak lelaki bukan seperti anak perempuan , tetapi ia tetap menjalankan nazarnya dan berkata : "Ya Tuhanku , sesungguhnya aku menginginkan seorang anak lelaki tetapi Engkau berkehendak lain.
Aku melahirkan seorang anak perempuan karena Engkau lebih mengetahui apa yang terbaik untuk aku lahirkan , meski anak lelaki tidak seperti anak perempuan.
Dan aku mohon kepadaMu untuk melindunginya serta anak-anak keturunannya dari godaan Syaitan yang terkutuk.
Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam
".

Allah mendengar apa yang kita ucapkan , apa yang kita bisikan dalam diri kita , bahkan apa yang kita inginkan sebelum terucapkan.
Semua itu diketahui oleh Allah SWT karena Allah Maha Mendengar , termasuk doa istri Imran yang memberitahuNya bahwa ia telah melahirkan seorang anak perempuan.
Tetapi Allah lebih mengetahui tentang anak yang dilahirkan istri Imran karena Dialah yang berhak memilih jenis kelamin pada setiap anak yang dilahirkan kedunia.
Allah mendengar doa istri Imran , agar menjaga anak perempuan yang telah dinamakan Maryam berserta anak keturunannya dari godaan Syaitan yang terkutuk.
Allah menerima nazar dan doa istri Imran dengan penerimaan yang baik , mendidiknya dengan pendidik yang baik serta Allah akan menjadikan Zakaria sebagai penjaga yang akan merawat juga membesarkan Maryam dengan penuh kasih sayang.

Allah berkehendak melalui rahmatNya untuk menjadikan Maryam sebagai wanita terbaik dimuka bumi , menjadikan Maryam sebagai ibu dari seorang nabi yang bernama Isa , yang kelak kelahirannya merupakan mukjizat terbesar seperti kelahiran nabi Adam.
Nabi Adam ada karena diciptakan tanpa seorang ayah atau ibu.
Sedangkan nabi Isa ada karena dilahirkan tanpa seorang ayah tetapi lahir dari seorang ibu yang suci , yang belum disentuh oleh manusia.

-» Zakaria Menjaga dan Merawat Maryam


Sejak awal kelahiran Maryam mendatangkan sedikit problem.
Imran telah meninggal dunia sebelum kelahiran Maryam hingga para ulama dan para pembesar di zaman itu , berebut ingin mendidik serta merawat Maryam.
Setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kemuliaan itu dengan mendidik anak dari seorang lelaki besar yang mereka hormati.
Zakaria berkata : "Biarkan aku yang mengasuhnya karena ia adalah kerabat dekatku.
Istriku adalah bibinya
".

Para ulama dan para guru berkata : "Mengapa tidak salah seorang diantara kami yang mengasuhnya..?
Kami tidak akan membiarkan engkau mendapatkan keutamaan ini tanpa persetujuan dari kami
". Setelah mereka berselisih dan hampir bertarung , akhirnya mereka sepakat untuk di adakan undian , siapa yang menang dialah yang berhak mengasuh Maryam.

Diadakanlah undian itu . . .!
Dimana Maryam diletakan diatas tanah dan disebelahnya diletakan pena-pena orang yang ingin mengasuhnya.
Karena Maryam waktu itu masih bayi , maka kemudian mereka menghadirkan seorang anak kecil dan ternyata anak kecil itu mengambil pena Zakaria.
Zakaria berkata : "Allah SWT memutuskan agar aku mengasuhnya". Para ulama dan para syekh berkata : "Tidak.....undian harus dilakukan tiga kali..!". Mereka mulai berfikir tentang undian yang kedua.
Setiap orang mengukir namanya diatas pena kayu tersebut dan berkata : "Kita akan melemparkan pena-pena kita kedalam sungai.
Dan siapa yang penanya menantang arus , itulah yang menang
". Merekapun melemparkan pena-pena mereka kesungai sehingga pena-pena itu berjalan terbawa arus sungai kecuali pena Zakaria yang menantang arus.

Zakaria merasa bahwa mereka akan puas tetapi mereka bersikeras untuk mengadakan undian yang ketiga kali.
Mereka berkata : "Sekarang kita akan melemparkan kembali pena-pena kita ke sungai lagi.
Tetapi ,
kali ini pena yang berjalan bersama arus , maka itulah yang akan mengasuh Maryam
". Merekapun melemparkan lagi pena-pena itu ke sungai yang ternyata semua pena berjalan melawan arus kecuali pena Zakaria.
Akhirnya mereka mengaku kalah pada Zakaria dan menyerahkan anak itu kepadanya agar diasuh Zakaria.

-» Zakaria Ingin Keturunan


Nabi Zakaria mulai mengasuh Maryam dan mendidiknya dengan baik penuh kasih sayang serta menghormatinya sampai Maryam dewasa.
Maryam memiliki tempat khusus di dalam masjid.
Ia mempunyai suatu mihrab yang disitu ia beribadah dan jarang sekali ia meninggalkan tempatnya.
Di mihrab itu ia selalu beribadah , sholat , berdzikir , bersyukur , dan menuangkan cintanya kepada Allah SWT.
Terkadang Zakaria mengunjungi di mihrabnya.

Pada suatu hari , ketika Zakaria sedang berkunjung menemui Maryam di mihrabnya , ia melihat sesuatu yang mengherankan.
Saat itu musim panas tetapi nabi Zakaria menemui ditempat Maryam buah-buahan musim dingin.
Dan pada kesempatan yang lain ia menemui buah-buahan musim panas padahal saat itu musim dingin.
Pemandangan seperti itu berulang lebih dari sekali.
Karena seringnya Zakaria melihat keanehan itu , maka ia bertanya kepada Maryam : "Darimana datangnya rezeki ini..?". Maryam menjawab : "Semua ini berasal dari Allah SWT".

Dari kejadian tersebut , Zakaria sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini jika Allah berkehendak.
Ia kembali teringat akan keinginannya untuk mendapatkan seorang putra.
Ia merasa khawatir akan keadaan kaumnya.
Ia sedih karena sejak menikah hingga mencapai usia 90tahun , Tuhan belum mengkaruniakan anak kepadanya yang sangat ia idam-idamkan untuk menjadi penggantinya memimpin dan mengimami kaumnya.
Ia agak sedikit terhibur dari rasa khawatir dan kesedihannya semasa ia bertugas mengasuh Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri.
Akan tetapi , rasa itu dan keinginannya untuk mendapatkan keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan di mihrabnya Maryam.
Dalam hati ia berfikir bahwa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah.
Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam , yang dalam keadaan seorang diri , yang tidak berdaya dan tidak berupaya.
Pasti Dia pula berkuasa memberinya keturunan , bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.

Pada suatu malam yang sudah larut dan Zakaria duduk di mihrabnya sendiri.
Ia mengheningkan cipta , memusatkan fikiran kepada kebesaran Illahi sambil bermunajat dan berdoa dengan khusyuk serta keyakinan yang bulat.
Dengan suara yang lemah-lembut , ia berdoa : "Ya Tuhanku , berikanlah aku seorang putra yang akan mewarisiku dan mewarisi sebagaian dari keluarga Ya'qub , yang akan meneruskan pimpinan serta tuntunanku kepada kaumku.
Aku khawatir bahwa setelah aku mati , anggota-anggota keluargaku akam kembali rusak aqidah dan rusak imannya jika aku tinggal mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikanku.
Ya Tuhanku , tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban , sedang istriku adalah seorang perempuan yang mandul.
Namun , kekuasaanMu diatas segalanya , hingga aku tidak jemu-jemu untuk berdoa kepadaMu , memohon rahmatMu untuk mengkaruniaiku seorang putra yang sholeh , yang Engkau ridhoi
". Belum lama Zakaria berdoa , tiba-tiba Malaikat memanggilnya : "Hai Zakaria , Kami memberi kabar gembira kepadamu.
Kamu akan mendapatkan seorang putra bernama Yahya yang sholeh , yang membenarkan kitab-kitab Allah , menjadi pemimpin yang di ikuti , sanggup bertahan dari hawa nafsu dan godaan Syaitan serta akan menjadi seorang Nabi
".

Zakaria kaget dengan kabar tersebut , karena saking gembiranya hingga ia terguncang dan lupa diri bahwa Allah Maha Segalanya.
Maka dengan penuh keheranan ia bertanya : "Ya Tuhanku , bagaimana aku akan mendapatkan putra..?
Sedangkan istriku adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya
". Allah menjawab dengan firmanNya : "Itu adalah suatu hal yang mudah bagiKu.
Tidakkah Aku telah ciptakan engkau padahal diwaktu itu engkau belum ada sama sekali..?
". Zakaria berkata : "Ya Tuhanku , berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung". Allah berfirman : "Tandanya adalah engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat.
Dan sebutlah namaKu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu petang juga pagi hari
".

Mukjizat Allah terwujud , maka ketika ia keluar pada suatu hari dan ingin berkata dengan mereka namun ia tidak mampu berbicara.
Zakaria tahu bahwa mukjizat Allah telah terwujud kepadanya , maka ia mengisyaratkan kepada kaumnya agar mereka bertasbih kepada Allah SWT diwaktu pagi dan sore.
Dalam hatinya , iapun selalu bertasbih kepada Allah tanpa henti-henti.
Zakaria merasakan kegembiraan yang teramat sangat dalam ,
bahwa ia akan mendapatkan seorang putra ,
yang Allah telah menamakannya dengan nama Yahya dan untuk pertama kalinya seorang anak akan dilahirkan ,
yang ayahnya tidak memberikan nama serta ibunya pun tidak memilihkan nama untuknya.
Tetapi Allah SWT yang telah memberi nama kepadanya dan Allah telah menyampaikan kepada Zakaria bahwa kelak anaknya akan membenarkan kalimat-kalimat Allah , menjadi orang yang mulia serta menjadi seorang nabi yang sholeh.
Zakaria gemetar karena saking gembiranya , air matanya mulai berlinangan dan jenggotnya yang putih mulai basah terkena air mata penuh rasa haru serta suka-cita.
Kemudian ia sholat kepada Allah sebagai tanda syukur atas pengkabulan doanya dan bersyukur akan kelahiran Yahya.

Kisah Zakaria Diatas
Terdapat Dalam Al-Qur'an
Surah Ali-Imran Ayat 35 - 38 dan Ayat 44.
Surah Maryam Ayat 2 - 11.



Catatan :
Karena sulit mencari bahan yang dapat saya tuliskan secara terperinci ,
maka hanya ini yang bisa saya berikan untuk dibaca..!
semoga bermanfa'at

Silahkan Komentar
No content for this blog yet.
Sebelum Komertar Itu Di Larang..!


Jombang Gudo - PP